KABAR DPR – Pemerintah sedang mengembangkan empat proyek destinasi pariwisata Indonesia melalui PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, salah satunya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur Bali. Pulau Dewata diarahkan sebagai kawasan kesehatan dengan memanfaatkan Rumah Sakit Internasional Bali atau Bali International Hospital (IHC), termasuk sebagai pusat terapi sel (stem cell) hingga operasi kecantikan (cosmetic surgery).
Pegiat media sosial Yusuf Dumdum melalui akun Twitter @yusuf_dumdum meminta agar pengelola Bali International Hospital tidak mengulangi kegagalan RS Pertamina Bina Medika (RS Pertamedika) Sentul, yang sama-sama dimiliki oleh Pertamina. Sebab, RS Pertamedika Sentul hanya beroperasi beberapa tahun saja sebelum dijual karena kerugian yang terus menerus.
Menurut Yusuf, kerugian RS Pertamedika Sentul dan penjualannya tidak lepas dari peran Direktur Operasional, Kamelia Faisal. Ia menilai bahwa Kamelia memiliki peran penting dalam kegagalan RS tersebut, dan bahwa karirnya di dunia medis dan kesehatan belum tentu sejalan dengan kinerjanya.
Yusuf juga menyebutkan kondisi perusahaan lain yang pernah dijalani oleh Kamelia, seperti Indofarma, yang dianggapnya tidak sehat dalam laporan keuangannya. Ia juga meragukan kinerja Kamelia di BUMN dan menyebut bahwa ada tokoh tertentu di balik kesuksesannya.
Yusuf berjanji untuk mengungkap fakta-fakta lanjutan terkait RS Pertamedika Sentul yang melibatkan nama-nama besar, tanpa memberikan detail mengenai figur yang dimaksud.
