Jakarta, CNBC Indonesia – Duta Besar Korea Selatan untuk PBB, Hwang Joon-kook mengungkapkan adanya kejahatan hak asasi manusia (HAM) yang serius di Korea Utara.
Pelanggaran HAM ini mencakup hukuman mati atas distribusi atau menonton drama Korea Selatan (drakor). Hal ini diungkapkan saat pertemuan Dewan Keamanan PBB di markas besar PBB di New York, seperti dilansir Minggu (7/4/2024).
Dalam Pengarahan DK PBB tentang Anak-anak dan Konflik Bersenjata, Hwang menyebutkan bahwa anak-anak di Korea Utara menghadapi pelanggaran HAM yang serius, meskipun Korea Utara telah meratifikasi Konvensi Hak Anak.
“Menurut berbagai sumber publik, termasuk kesaksian para pembelot Korea Utara, anak-anak di Korea Utara mengalami pelanggaran HAM yang serius, termasuk hukuman mati karena mendistribusikan drakor, penahanan di penjara politik bersama keluarga sebagai hukuman kolektif,” kata Hwang, merujuk pada Korea Utara dengan nama resmi Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK).
Hwang juga menambahkan bahwa anak-anak Korea Utara menghadapi krisis kemanusiaan karena negara tersebut menggunakan sumber dayanya untuk program nuklir, rudal balistik, dan barang mewah.
Dalam laporan yang diterbitkan oleh UNICEF, WHO, dan Grup Bank Dunia, Hwang mencatat bahwa 17 persen anak-anak di Korea Utara mengalami hambatan pertumbuhan akibat kekurangan gizi.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya:
Satelit Mata-mata Korea Utara Beroperasi, Barat Ketar-ketir?
(mkh/mkh)
