BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

Generasi Milenial Kurang Diminati Penggunaan Bahasa Daerah, Prihatin Zainuddin Maliki

Generasi Milenial Kurang Diminati Penggunaan Bahasa Daerah, Prihatin Zainuddin Maliki

Tim Komisi X DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik (Kunsfik) Bidang Kebudayaan ke Kota Serang, Banten, untuk mengevaluasi penerapan UU Pemajuan Kebudayaan terkait dengan pemajuan bahasa daerah. Anggota Komisi X DPR RI, Zainuddin Maliki, menyatakan bahwa mereka ingin memfokuskan upaya pada pemajuan, aktualisasi, dan revitalisasi bahasa daerah, terutama bahasa Jawa Serang.

Menurutnya, minat masyarakat terhadap bahasa daerah cenderung menurun. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud. Bahasa daerah, sebagai bagian dari kearifan lokal, umumnya dimiliki oleh generasi pendahulu, bukan generasi milenial. Generasi milenial cenderung kurang memahami dan menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa komunikasi mereka.

Zainuddin menyatakan bahwa bahasa merepresentasikan budaya masyarakat. Bahasa Indonesia, sebagai contoh, mencerminkan budaya yang egaliter. Di sisi lain, bahasa daerah menunjukkan hierarki yang lebih jelas. Pembelajaran etika melalui bahasa daerah menjadi relevan dalam menghadapi krisis etika yang sedang dialami masyarakat.

Dengan strategi kebudayaan dan dana abadi kebudayaan, Indonesia telah mengambil langkah maju dalam pemajuan kebudayaan sesuai amanat konstitusi. Penyelenggaraan program pemajuan bahasa daerah menjadi penting dalam upaya menghargai orang lain dan membangun budaya yang beradab.